Thursday, June 23, 2016

Satu tahun bersama Malabar

"Saya berjanji tidak akan menyerah dengan kalian semua."

Satu tahun akhirnya selesai. Entah bagaimana caranya semua bisa kulalui. Yang namanya masalah memang tidak ada akhirnya. Selalu datang dan pergi. Seperti lirik sebuah lagu, "trouble loves me, trouble needs me..." Saya yakin teman-teman semakin tangguh menghadapi tantangan-tantangan berikutnya.

Saat saya ingat lagi dari awal perjumpaan, begitu banyak hal yang nggak oke. Sepertinya saya cukup gagal. Dan permintaan maaf tidak akan pernah cukup untuk menyelesaikan. Tapi saya tetap harus meminta maaf. Maaf atas kekurangan dan kesalahan saya satu tahun ini.

Dalam sebuah perjalanan saya selalu ingat pesan Kakek, tetaplah menempuh jalan yang lurus. Apakah jalanku lurus tahun ini? Semoga saja masih lurus.

Semoga setiap langkah adalah sebuah kemajuan bukan kemunduran.

Untuk teman-teman Malabar semua, teruslah berjuang. Don't limit your challenges, but challenge your limits. Terima kasih atas kebersamaan satu tahun ini.

Salam hormat untuk Alez, Alvi, Ara, Arvin, Dyah, Fikri, Jordy, Marcel, Najla, Nathan, Raka, Ravi, Sha, Sistha, Tia, Zheva. #NKRMSelamanya

Thursday, June 25, 2015

Belajar di Rumah Belajar Semi Palar

"Kak, kenapa Kakak mau jadi guru?"

Sebuah pertanyaan dari teman-teman kelas 8 di Rumah Belajar Semi Palar.
Sebuah pertanyaan, yang saat dilontarkan pertama kali saya tidak tahu harus menjawab apa. "Saya tidak tahu." Jawaban yang ngga banget untuk seorang yang harus jadi role model bagi anak-anak.

Apakah sekarang saya tahu jawabannya? Mungkin iya. Tapi saya tidak yakin.

Satu-satunya pengalaman saya bersentuhan dengan anak-anak pelajar adalah lewat kepramukaan. Tapi itu beda banget dengan mengajar. Pramuka itu hanya satu-dua kali pertemuan seminggu. Sementara ngajar itu full seminggu. Kemudian perencanaan pun berbeda. Banyak hal ternyata yang harus disiapkan sebelum kita bisa nyemplung ke dalam kelas.

Saya pun tidak cukup paham bagaimana sebetulnya pendidikan holistik itu harus dijalankan (pendidikan holistik ini adalah ideologi yang dijadikan landasan oleh Semi Palar). 

Boleh jadi saya tidak pas ditempatkan sebagai seorang pengajar. Beberapa tindakan/kejahilan saya kadang tidak pas. Demikian juga gestur dan tutur kata. Beberapa kali saya berucap/bertindak tanpa berpikir panjang. Sungguh sulit menjaga diri itu. 

Tapi yang paling sulit adalah bersabar menunggu anak-anak menemukan jawabannya sendiri. Gemas melihatnya, sehingga kadang jawaban diberikan langsung dari saya sementara itu tidak boleh.

Saya sungguh belajar banyak.

Istri saya pun merasakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri saya.

Saya jadi tahu betapa setiap anak itu memerlukan perlakuan yang berbeda. Betapa pentingnya setiap anak melewati tahap tumbuh kembang satu persatu tidak dilompati. Betapa Kakak pengajar harus selalu mampu menghadirkan diri setiap hari. Betapa banyak kejutan-kejutan tak terduga.

Jika saya ditanya kembali, "Kenapa Kakak mau jadi guru?" Saya akan jawab, "Karena saya menyukai tantangan, dan saya ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak saya kelak."

Terima kasih Rumah Belajar Semi Palar.
- belajar, berkarya, berbagi -

Friday, May 15, 2015

Sedikit Mengenai Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD)

Sistem Among
Mengenai pendidikan, fokus utama KHD bukan pada murid-murid, tetapi pada sosok guru. Guru jadi sentral, karena guru itu digugu dan ditiru. Sementara murid itu ibarat tanaman Jati. Ditanam sekarang, hasilnya baru bisa dilihat 20-30 tahun lagi.
Bangsa kita sekarang kena penyakit tidak paham proses. Penyakit berbahaya yang menyebabkan orang-orang berorientasi pada hasil akhir saja. Tidak memahami/menghargai proses menuju hasil akhir.
Pemikiran KHD sangat berorientasi proses. Saat prosesnya bagus insya Allah hasilnya bagus. Untuk itu diperlukan sosok guru yang baik, yang mengayomi.
Dirangkum dengan sangat baik oleh KHD dalam 3 poin:
1. Ing ngarso sung tulodo. Di depan memberi teladan.
2. Ing madyo mangun karso. Di tengah membangun kemauan/karsa.
3. Tut wuri handayani. Di belakang mendorong untuk maju.
Ada berapa banyak guru-gurumu yang menerapkan 3 poin KHD tersebut?
Seorang guru haruslah bisa melihat kebaikan dari setiap muridnya. Tidak bisa ia membuang sebagian muridnya dikarenakan nakal/bodoh.
Tugas guru lah saat melihat kebobrokan seorang anak, ia mencari kebaikan anak itu dan memanfaatkannya untuk memperbaiki keburukan2nya.
Seorang guru pun tidak bisa melepaskan titel gurunya selepas pulang sekolah. Sama seperti halnya pembina pramuka atau pemuka agama. Di mana pun berada, tingkah laku dan ucapannya akan selalu diperhatikan.
Karenanya berbahaya sekali apabila guru itu dianggap sebagai profesi. Karena guru itu haruslah sebuah pengabdian.
Jadi, tugas berat pendidikan Indonesia saat ini bukan infrastruktur, bukan kurikulum. Tetapi membenahi guru-guru di seluruh nusantara.

Wednesday, November 30, 2011

Any idea? - Life in the street

It's 00:28 am right now in Bandung, Indonesia. I never thought I could write something this late night.
But here it goes...

Whenever I see people on the street, I wonder life is really tough.
The smoke from passing vehicle, don't make the people on the street quit the jobs they do.

Most of them are drivers.
Some of them are salesman.
Some of them are homeless people.
Some of them are beggar.
And some of them are street singer.

Of course there are also bad guy there.
Like pickpocket, and crook.

As you can see, the life on the street is really tough.

Well maybe not in your street.


And the most irritating thing is that I can do nothing about it.
This is my hometown. I really hope I can do something.
Any idea?


Thursday, October 27, 2011

Where is The Indonesian Youth Today?

Where is the Indonesian youth today?
Some answered, here we are!
others were not answered.
some asking the same question,
where is the Indonesian youth today?

The real question is not to be answered, nor for no answer, but we must think together, with a clear mind, a mind not troubled.

Where is the Indonesian youth today?

Oh, I see it, they were there at the school bench, at their junior high, high school, and college.

Uh, but why some are not schools, they even play in the streets, selling whatever they can sell, even begging.

Uh wait, but why some are not on the streets, they play hooky from school, with their friends, relieving stress in crazy ways.

(sigh)

Where is the Indonesian youth today?

Some tried to find identity
Some surrendered to fate
Some do not do anything

Some worked
Some worked hard for their family

Some continue to have fun
Some continue to complain
Some do not know anything

Some are optimistic to meet the future
Some fears waiting for tomorrow

Some healthy
Some sick

Some strong
Some weak

Where is the Indonesian youth today?

Complaining will not end anything.
Young people should not stop working, should not stop dreaming.
No complain. No upset.
No giving up.

Where is the Indonesian youth today?

Satu nusa, satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air pasti jaya
Untuk slama-lamanya

Indonesia pusaka
Indonesia tercinta

Nusa bangsa dan bahasa
Kita bela bersama


#83TahunSumpahPemuda

Tuesday, October 25, 2011

Are You Ready?


The new era has come.
All of us can see 2012 going to be a hard year.
Will be like depression in 2008.
And some of the expert said it will be even more worst.
Because American economics still not stable, meanwhile Europe is in big trouble settling their debts.

But no one can really predict the future.
Because the future is belong to ourselves.

Just like America and Europe, me right now is also need bailout.
But who can help?

Nobody can give such big amount money today.

So now it's all depend to us to make the changes.
The new era has come.
The new economy will rise.

Am I ready to changes?
Are you ready?

Thursday, August 25, 2011

Failed

I have failed.

And it doesn't feel good. I have been disappointing.
Now, the time is up. And I have failed.
Like playing a game, it will end, and someone have to lose.
And this time I am the one that lose.

But it's okay. Time will not come back.
Life is never easy. Maybe death will be easier.
But we all only have one chance to live.
So even if life is never easy, it will be easier at the end.

Dream and hope are the only remaining asset I have.

Let's start it again.
Even in the darkest place, hope will guide us to the light.

God,
Please forgive me, make me someone who is grateful to You. Always.