Sunday, March 11, 2018

Inkonsistensi

“Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru.” -Albert Einstein

Berapa kali kamu mengalami kegagalan sepanjang hidupmu?
Kapan kamu terakhir kali gagal?
Apa akibat dari kegagalan tersebut?
Bagaimana caramu memperbaikinya?

Mengulangi kesalahan dan mengalami kegagalan adalah pengalaman yang konyol. Karena buat saya itu seperti dosa harian. Terus dilakukan, walau tahu itu salah. Masuk lagi ke dalam lubang yang sama, keluar, lalu masuk lagi.

Contoh sederhana: pasang alarm jam 4, bangun, matikan alarm, terus tidur lagi, bangun jam 5 atau setengah 6, beberes, berangkat kerja, datang mepet atau terlambat, kerja, pulang, istirahat, tidur malam, terus berulang lagi. Satu dua kali bisa betul bangun jam 4 terus tidak tidur lagi, terus jadi tepat waktu, tapi besoknya berulang lagi kesalahan yang sama.

Mengapa selalu melakukan kesalahan yang sama?

Mengapa tidak berbuat sesuatu yang berbeda?

Dan menariknya itu berlaku di hampir semua lini. Seperti renacana mau olahraga, rencana mau nabung, rencana mau sekolah lagi, dan rencana-rencana lainnya. Jalan sebentar tapi terus kembali lagi ke rutin lama. Kalah oleh malas, kalah oleh kesibukan, akhirnya gagal lagi...

“Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil berbeda.” -Albert Einstein

Contoh yang lain: mencoba rutin menulis. Sulitnya bukan main, ada saja kendalanya. Luar biasa teman-teman yang selalu bisa mengalokasikan waktu untuk bisa menulis. Bahkan nulis status pun buat saya itu sulit. Kudu ada kejadian dulu atau bener-bener gak ada kerjaan, barulah bisa nulis.

Bagaimana cara orang-orang bisa konsisten menjaga rutin mereka?

Bagaimana cara orang-orang bisa rutin olahraga, rutin membaca, rutin menulis, rutin menabung, rutin makan sehat, rutin bangun pagi, rutin ngobrol dengan keluarga, rutin belajar hal-hal baru?

Kok susah untuk bisa konsisten, minimal satu hal saja.

Coba 21 hari, coba dari hal yang kecil.

Rasanya sudah coba, tapi tetep we kalau udah lewat 21 hari, balik lagi ke kebiasaan lama. Kenapa ya?

Satu-satunya yang selalu konsisten itu, kayaknya buka media sosial, dan browsing internet. Hahahaha

Udah ikut grup blogger di Smipa pun kurang memotivasi diri ini untuk bisa jadi lebih produktif. Padahal kan keuntungannya banyak. Minimal bisa sharing pengalaman, dan mengasah tulisan. Kan gak mungkin bisa langsung jadi ahli menulis.

Lebih jauh lagi, bagaimana bisa menularkan konsistensi kepada teman-teman di kelas, kalau saya sendiri pun masih kesulitan?

Pertanyaan menarik. Percuma rasanya, senang melakukan kesalahan yang sama, tapi tidak belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut.

Saya harap penyakit ini cepat sembuh.