Sunday, May 21, 2017

Tuhan Mengetuk Pintu


Betapa sarana media sosial saat ini berlaku seperti Tuhan.

Orang-orang berdoa di sana, saling menghakimi di sana, dan saling menyebarkan ayat-ayat dari kitab masing-masing. Berlomba-lomba mencari surga Tuhan di sana.

Adakah memang sekuat itu kebutuhan seseorang untuk diperhatikan orang lain?

Seberapa seringkah kamu menyaksikan hal tersebut?

Berbagai tulisan disampaikan. Tentunya dengan berbagai niatan. Mungkin memang senangnya curhat, senang bercanda, nyindir, berpose, dan lain sebagainya. Apalah hak saya menilai semua itu. Tapi satu dua pengalaman menarik jadi hal yang seru untuk didiskusikan.

Media sosial bisa jadi perantara Tuhan yang paling kekinian. Berita apa pun begitu cepat direspon, sehingga para netizen semakin bersemangat biar statusnya atau status orang lain menjadi viral.

Butuh apa pun hampir pasti ada jawabannya. Mulai dari masalah keuangan, travelling, politik, hingga masalah pasangan hidup. Selalu ramai, dan selalu saja ada hal baru.

Setiap pemimpin, organisasi, dan perusahaan, kini memiliki media sosial. Mereka berusaha seperti Tuhan, dapat menjawab persoalan anggotanya dan pelanggannya dengan cepat dan real-time.

Ada kalanya kekuatan media sosial begitu besar, seperti tangan Tuhan sendiri yang mengetuk pintu rumahmu. Langsung muncul bantuan dari gotong royong para netizen. Luar biasa!

Kini kita bisa melihat karakter seseorang dari profil media sosialnya. Walau bukan gambaran utuh. Tapi cukup. Sehingga strategi apa pun untuk meraih massa, haruslah memanfaatkan media sosial.

Tampaknya tak berapa lama lagi kita bisa update status hanya lewat pikiran. Tak perlu bicara/menulis. Memang wajar kiranya sebagian orang seperti menuhankan teknologi.

Namun sayang semaju apa pun teknologinya jika manusia sebagai penggunanya kurang berpendidikan, maka rusaklah tangan Tuhan.

Bisa kita lihat banyak akun palsu bertebaran. Mungkin karena itu juga ada orang-orang sekarang memiliki banyak akun di satu media sosial. Bisa lebih dari 5 akun per orang. Entah untuk apa saja akun sebanyak itu.

Mungkin karena itu juga Trump menang saat pilpres Amerika. Ilmu media sosial beliau memang dahsyat.

Dakwah pun sekarang lancar lewat media sosial. Tak perlu lagi door to door, tinggal unggah maka seluruh dunia bisa melihat. Mungkin itu kunci kesuksesan ISIS. Cerdik menggunakan media sosial.

Semakin mudah berkolaborasi, semakin mudah juga berkonspirasi.

Semoga kita bisa memanfaatkan media sosial untuk mencerdaskan kehidupan dan membangun peradaban. Bukan untuk memecah belah dan saling menghakimi.

No comments:

Post a Comment